Ribuan jenis makanan yang ada di Indonesia, tidak semuanya berasal dari tanah air. Ada juga yang merupakan hasil perkawinan kuliner.
Lontong cap go meh, salah satu kuliner hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa. Jadi orang keturunan Tionghoa di Sumatera dan Kalimantan tidak kenal makanan ini. Kuliner ini dipercaya jadi lambang asimilasi budaya, anatara kuliner yuanxia, berupa bola-bola tepung beras kawin dengan kuliner lebaran.
Lontong cap go meh tak berbeda dengan lontong sayur pada umumnya. Ada lontong yang dipotong-potong dan sayur. Hanya saja kuliner ini lebih ramai saat disajikan. Ada tambahan sambal goreng hati, telur pindang, daging rendang atau opor ayam, krupuk dan bubuk koya, ini khasnya.
Baca juga: 5 Menu Sayuran yang Nikmat Dimakan bareng Ayam Goreng
Bagi keturunan Tinghoa di Jawa, lontong cap go meh bukan kuliner biasa. Tapi jenis makanan yang membawa keberuntungan. Lontongnya melambangkan panjang umur, telur ayam simbol keberuntungan dan kuah santan serta bumbunya diyakini sebagai lambang kemakmuran.
Rasa dari kuliner ini gurih dan lezat. Meski warnanya merah, tapi tidak pedas. Anak-anak usia mulai 6 atau 7 tahun bisa mulai mencobanya. Rasa lontong cap go meh akan lebih mantab ketika disantap hangat.
Makanan ini sering hadir di malam bulan purnama atau malam ke 15 di kalender China. Namun kini, lontong cap go meh sering hadir di acara-acara spesial, seperti pernikahan, meeting kantor, arisan dan khitanan.
Dalam semangkok lontong cap go meh, kalori yang dikandung sebanyak 431. Jadi menu ini hanya cocok dinikmati saat jam makan siang.
Masak lontong cap go meh tidak sulit. Hanya saja butuh waktu panjang. Teman mantan yang mau simple, order saja di Si Kuning Mantan. Cukup hubungi admin melalui whatsapp. Order h-1 ya. Untuk menjaga kualitas rasa makanannya. Klik di sini, untuk yang mau order. skm
Comments
Leave a comment